Tak dipungkiri kharisma seorang Bung Karno sungguh luar biasa dan sosoknya tak mudah tuk terlupakan baik bagi bangsa kita maupun pihak asing. disetiap pidatonya yang sangat inspiratif sungguh membuat jantung berdetak kencang meskipun kita hanya mendengar rekamannya saja..
Minggu, 21 November 2010
RAGAM TOPENG
Menurut pendapat salah seorang seniman dari ujung gebang-Susukan-Cirebon, Marsita, kata topeng berasal dari kata” Taweng” yang berarti tertutup atau menutupi. Sedangkan menurut pendapat umum, istilah kata Topeng mengandung pengertian sebagai penutup muka / kedok.
Sabtu, 20 November 2010
MENGENAL TARI BESKALAN
A.SEJARAH
Tari beskalan adalah tari putri yang tumbuh dan berkembang di daerah malang. Tari beskalan merupakan kesenian tradisional yang paling tua, bisa dikatakan tari yang muncul pertama kali. Pada tahun 1920-an lahir seorang penari legendaries Beskalan yaitu, Sukanti yang lebih dikenal dengan Miskayah, penduduk desa Ngadirekso, kecamatan Poncokusumo, kabupaten Malang. Suatu ketika, Sukanti tidak dapat menjalankan pekerjaannya sebagai penari karena sakit yang tidak diketahui penyebabnya. Ketika ia bermimpi disaat sakitnya, ia bertemu dengan seorang putrid dari kerajaan Mataram yang bernama Proboretno yang mencari kekasihnya bernama Baswara dari Cirebon. Dalam mimpinya, Proboretno berpesan : “Sukanti, marilah ikut aku, kamu akan sembuh dari sakitmu dan akan aku ajarkan menari. Tetapi kamu harus membantuku mencari pemuda yang bernama Baswara”. Seketika itu Sukanti terbangun, sembuh dari penyakitnya dan langsung menari serta minta diiringi kendangan. Karena kejadian ini, sebagaimana kebiasaan orang desa untuk memenuhi nazarnya nama Sukanti diganti dengan Miskayah.
Tari beskalan adalah tari putri yang tumbuh dan berkembang di daerah malang. Tari beskalan merupakan kesenian tradisional yang paling tua, bisa dikatakan tari yang muncul pertama kali. Pada tahun 1920-an lahir seorang penari legendaries Beskalan yaitu, Sukanti yang lebih dikenal dengan Miskayah, penduduk desa Ngadirekso, kecamatan Poncokusumo, kabupaten Malang. Suatu ketika, Sukanti tidak dapat menjalankan pekerjaannya sebagai penari karena sakit yang tidak diketahui penyebabnya. Ketika ia bermimpi disaat sakitnya, ia bertemu dengan seorang putrid dari kerajaan Mataram yang bernama Proboretno yang mencari kekasihnya bernama Baswara dari Cirebon. Dalam mimpinya, Proboretno berpesan : “Sukanti, marilah ikut aku, kamu akan sembuh dari sakitmu dan akan aku ajarkan menari. Tetapi kamu harus membantuku mencari pemuda yang bernama Baswara”. Seketika itu Sukanti terbangun, sembuh dari penyakitnya dan langsung menari serta minta diiringi kendangan. Karena kejadian ini, sebagaimana kebiasaan orang desa untuk memenuhi nazarnya nama Sukanti diganti dengan Miskayah.
GAYA TARI TOPENG MALANGAN
Harian kompas, Februari 1975, memuat suatu artikel berjudul : “YANG MANA TARI INDONESIA”. Artikel yang ditulis oleh Suseno dari Lembaga Penyelidikan Kebudayaan tersebut ada menyinggung soal teori Arah Gerak Tari di Indonesia. Dengan teori Arah Gerak Tari tersebut penulis membagi tiga periode perkembangan tari di Indonesia :
1.Tari gaya jaman Mojopahit, dengan cirri Arah Gerak Tari “Maju”, atau disingkat M.
2.Tari gaya jaman peralihan ke Mataram, dengan cirri Arah Gerak Tari, “maju kanan maju kiri” atau disingkat Ma-Mi.
3.Tari gaya Jawa, dengan cirri Arah Gerak Tari “(ke) sisi kanan-(ke) sisi kiri” atau disingkat Sa-Si.
Menurut koreografinya, para ahli juga membagi jenis tari di Indonesia menjadi Tarian Rakyat, Tarian Klasik, Tarian Kreasi Baru.
1.Tari gaya jaman Mojopahit, dengan cirri Arah Gerak Tari “Maju”, atau disingkat M.
2.Tari gaya jaman peralihan ke Mataram, dengan cirri Arah Gerak Tari, “maju kanan maju kiri” atau disingkat Ma-Mi.
3.Tari gaya Jawa, dengan cirri Arah Gerak Tari “(ke) sisi kanan-(ke) sisi kiri” atau disingkat Sa-Si.
Menurut koreografinya, para ahli juga membagi jenis tari di Indonesia menjadi Tarian Rakyat, Tarian Klasik, Tarian Kreasi Baru.
MENGENAL SEKILAS KOTA MALANG
Langganan:
Postingan (Atom)