Malang memang menyimpan segudang warisan sejarah dan budaya. Masyarakat tidak boleh luput sedikitpun akan perkembangannya, kalau tidak mau tergusur oleh budaya modern. Selain topeng Malangan, masih banyak lagi aktivitas budaya yang ada di Malang. Salah satunya yaitu tari Beskalan yang populer pada abad ke 20.
Kali ini saya akan sedikit menerangkan mengenai tari Beskalan. Pada abad 20 tersebut keberadaannya berkembang bersamaan seni pertunjukan Andong (seni pertunjukan sejenis tayub yang dipentaskan untuk ngamen atau mbarangan pada waktu itu) dan ritual penghormatan roh-roh leluhur baik di punden-punden desa maupun di tempat air (babakan).
Nah, tari Beskalan dianggap sebagai bentuk tari yang paling tua atau sebuah tari yang muncul pertama kali. Pada tahun 1920-an lahir seorang penari legendaris Beskalan yaitu Miskayah, ia berasal dari Desa Ngadirekso, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Pada usia belasan tahun, Miskayah sudah menjadi tandak pada Andong. Sebelumnya ia memiliki nama Sukanti.
Dalam suatu cerita, ketika itu Sukanti tidak dapat menjalankan pekerjaannya sebagai penari karena sakit yang tidak diketahui sebabnya. Dalam keadaan sakit tersebut, beliau bermimpi bertemu dengan seorang putri dari kerajaan Mataram yang bernama Proboretno yang mencari kekasihnya bernama Baswara dari Cirebon.
Pencarian itu sudah dilakukan sebelum Proboretno meninggal. Dalam mimpi Sukanti, Proboretno berpesan : “Sukanti, marilah ikut aku, kamu akan sembuh dari sakitmu dan akan aku ajarkan menari. Tetapi kamu harus membantu aku mencari pemuda yang bernama Baswara”.
Seketika itu pula Sukanti terbangun dan langsung menari serta minta diiringi kendangan. Anehnya seketika itu pula Sukanti sembuh. Karena kejadian ini, sebagaimana kebiasaan orang desa untuk memenuhi nazarnya nama Sukanti diganti dengan Miskayah.
Miskayah memang menjadi penari Andong yang terkenal, sebelum ia meninggal dunia, beliau pernah menceritakan bahwa tarian yang dilakukan pada waktu itu ádalah tari Beskalan, yaitu tarian yang menjadi awal atau sumber perkembangan tari Tayub dan juga tari Remo Putri di Malang.
Keistimewaan tari Beskalan yaitu saat pertama kali muncul, hingga sekarang masyarakat tetap menggunakan tarian ini sebagai tari pembuka pada sebuah acara.
Jika dahulu tarian ini digunakan untuk mengawali sebuah ritual khusus. Ritual tersebut sebagai bentuk penghormatan roh leluhur yaitu Dewi Sri sebagai Dewi Kesuburan ketika akan menanam padi. Maka seiring perjalanan waktu dan perkembangan jaman, tari Beskalan digunakan sebagai tarian pembuka pada acara pernikahan atau penyambutan tamu-tamu. Adapun isi dari tarian Beskalan ini menggambarkan seorang putri yang sedang berhias untuk mempercantik dirinya.[Yongki Irawan]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar